Pada cerita Nabi Ibrahim AS, banyak kita temui Mukjizat Nabi Ibrahim
yang sangat luar biasa. Salah satu mukjizatnya adalah tidak mempan
dibakar api. Yuk kita sama-sama ambil keteladanan Nabi Ibrahim pada
riwayat nabi ibrahim berikut ini.
Nabi Ibrahim adalah putra Azar (Tarih) bin Tahur bin Saruj bin Rau’
bin Falij bin Abir bin Syalikh bin Arfakhsyad bin Sam bin Ham bin Nuh.
la dilahirkan di “Faddam Aram”, Kerajaan Babylon. Wilayah tersebut
diperintah oleh Raja Namrud bin Kansan. Selama hidupnya, Ibrahim sering
berpindah tempat dalam melakukan dakwah. Mulai daerah Babylon, Kansan
(Palestina), Mesir dan Mekah.
Nabi Ibrahim wafat di Al Khalil (Hebron), Palestina.
Suatu ketika, saat remaja, Ibrahim resah melihat perilaku masyarakat
Babylon. Mereka menyembah berhala. Padahal, berhala-berhala tersebut
buatan manusia. Berhala adalah benda mati. Benda itu tidak dapat berbuat
apa-apa. Bagaimana mungkin rakyat kemudian menyembahnya?
Ibrahim penasaran. la bertanya kepada ayah dan kaumnya, “Mengapa engkau menyembah dan beribadah kepada patung-patung ini?”
Mereka menjawab, “Kami melakukannya karena bapak-bapak kami menyembahnya juga.
Ibrahim berkata, “Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata.”
Mereka merasa kesal dan marah. Ibrahim telah menuduh mereka dan nenek
moyangnya berlaku sesat. Mereka berkata, “Apakah kamu datang kepada
kami dengan sungguh-sungguh atau kamu hanya bercanda dengan ucapan itu
?”
Ibrahim menjawab, “Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan yang menciptakan
langit dan bumi, dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan
bukti atas apa yang telah kalian lakukan itu. Demi Allah, sesungguhnya
aku akan melakukan sesuatu terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi
meninggalkannya.”
Kisah Nabi Ibrahim Mencari Tuhan
Ibrahim mulai berpikir mencari Tuhan yang sebenarnya. Ketika malam
telah gelap, dia melihat bintang. Dia berkata, “Inilah Tuhanku.” Namun
tatkala bintang tersebut tenggelam, dia berkata, “Aku tidak suka kepada
yang tenggelam.”
Ketika melihat bulan, dia berkata, “Inilah Tuhanku. Cahayanya lebih
indah dan lebih besar.” Malam kembali berlalu. Bulan itu pun hilang.
Ibrahim berkata, “Sesungguhnya, jika Tuhanku tidak memberi petunjuk
kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat.”
Kemudian, tatkala melihat matahari terbit, dia berkata, “Inilah
Tuhanku, ini yang lebih besar.” Tatkala matahari itu terbenam, Ibrahim
kembali kecewa. Setelah beberapa waktu kemudian, Ibrahim mendapatkan
petunjuk dari Allah bahwa Allah adalah tuhan yang selama ini ia cari
Ibrahim berkata, “Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa
yang kamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada
Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama
yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan
Tuhan.”
Ibrahim telah menemukan Tuhannya. Kini, ia berencana untuk
menghancurkan berhala-berhala. la ingin membuktikan bahwa
berhala-berhala itu tidak pantas untuk disembah.
Akhirnya, Ibrahim mendapatkan kesempatan itu. Suatu ketika, Ibrahim
mengetahui bahwa Namrud dan pengikutnya sedang melaksanakan upacara
keagamaan di luar kota. la masuk ke gedung tempat penyimpanan
berhala-berhala sambil membawa sebuah kapak besar.
Ibrahim menghancurkan semua berhala tersebut, kecuali satu yang
paling besar. Lalu, ia mengalungkan kapaknya ke leher patung besar itu.
Ketika Namrud dan pengikutnya kembali, mereka langsung menuju tempat
pemujaan. Alangkah terkejutnya mereka ketika melihat bahwa
berhala-berhalanya telah hancur. Namrud sangat marah dan berteriak,
“Siapa yang telah melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kita,
sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang zalim
Seorang di antara mereka berkata, “Kami dengar ada seorang pemuda bernama Ibrahim yang mencela berhala-berhala ini.”
Namrud sangat marah. la berkata kepada pasukan kerajaan, “Bawa pemuda
itu dengan cara yang dapat dilihat banyak orang agar mereka dapat
menyaksikan.”
Pasukan kerajaan mencari Ibrahim. Mereka akhirnya menemukan dan membawanya menghadap Namrud.
Ibrahim dibawa ke pengadilan. Sidang itu dilakukan secara terbuka. Semua orang dapat menyaksikan jalannya persidangan.
Namrud bertanya kepada Ibrahim,”Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?”
Ibrahim menjawab dengan tenang, “Sebenarnya patung yang besar itulah
yang melakukannya. Tanyalah kepadanya jika ia dapat berbicara.”
Mendengar jawaban Ibrahim, Namrud marah dan tersinggung. la berkata
kepada Ibrahim dengan nada tinggi, “Bagaimana mungkin kami bertanya
kepada berhala itu. la tidak dapat berbicara!”
Ibrahim berkata, “Maka, mengapa kalian menyembah berhala yang bisu dan tidak dapat memberikan sesuatu apa pun?”
Mendengar perkataan Ibrahim, Namrud dan semua orang yang menyaksikan
terdiam. Mereka merasa terpojok. Namrud segera memerintahkan prajuritnya
untuk menghukum Ibrahim dengan cara dibakar.
Para prajurit itu segera menempatkan Ibrahim di tempat pembakaran.
Namrud memerintahkan prajuritnya untuk menyulutkan api. la berkata,
“Bakarlah dia dan bantulah (oleh) tuhan karnu jika kamu benar-benar
hendak bertindak.” Namun, Allah tidak membiarkan Ibrahim terbakar. Allah
berfirman, “Hai api, dinginlah, dan selamatkanlah Ibrahim.”
Dengan izin Allah, api tersebut menjadi dingin. Ibrahim tidak
merasakan panas. Itulah mukjizat yang diberikan Allah kepada Ibrahim.
Peristiwa luar biasa itu terus menjadi pembicaraan rakyat Babylon.
Sebagian dari mereka mengikuti ajaran yang dibawa Ibrahim. Sebagian yang
lain tidak menyukainya. Ibrahim mendapat tekanan. Akhirnya, Ibrahim dan
pengikutnya pindah ke Mesir.
Di Mesir, Ibrahim menikah dengar Sarah. Beberapa tahun kemudian,
Ibrahim, Sarah, dan pembantunya yang bernama Hajar pindah ke Palestina
dan kembali berdakwah.
Selama beberapa tahun menikah dengan Sarah, Ibrahim tidak juga
dikaruniai anak. Sarah menyarankan Ibrahim menikahi pembantunya yang
bernama Hajar. Dari pernikahan tersebut, Hajar akhirnya hamil (dan
melahirkan seorang anak laki-laki bernama Ismail.
Hikmah dan pesan moral yang dapat diambil dari Kisah Nabi Ibrahim AS
- Hidayah dari Allah mampu menjadikan seseorang mempertahankan imannya meskipun terlahir di lingkungan kafir.
- Semangat dan tekad menemukan Tuhan seharusnya dimiliki oleh manusia yang belum mendapatkan hidayah.
- Keberanian Nabi Ibrahim menentang penguasa yang kejam dan sewenang-wenang patut kita jadikan teladan.
- Ibrahim memiliki kecerdasan logika yang luar biasa sehingga mampu membuat Namrud merasa tidak mampu mengalahkannya.
Fakta mengenai Cerita Nabi Ibrahim AS
- Nabi Ibrahim lahir dan diutus di Urr (Irak Selatan).
- Ibrahim dibakar di Haran
- Setelah peristiwa pembakaran, Ibrahim pindah ke Palestina bersama Sarah dan Luth.
- Setelah di Palestina terjadi kekeringan. akhirnya Ibrahim pindah ke Mesir.
- Ibrahim lalu kembali ke selatan Palestina bersama Luth.
- Melakukan perjalanan bersama Hajar. istri keduanya ke Mekah.
- Wafat di Al Khalil (Hebron) di Palestina
0 Response to "Nabi Ibrahim AS - Mukjizat yang diberikan Allah SWT"
Posting Komentar